Kolam pemandian Umbul Pengging Banyudono Boyolali

    Umbul Pengging adalah sebuah komplek pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta dan sampai sekarang bangunan di komplek tersebut masih mencirikan itu. Pengging sekarang terdiri dari 2 kolam renang besar dan 1 kolam renan anak-anak. Selain itu anda bisa merasakan hidangan berupa ikan awar dari hasil budidaya seempat,sambil menikmati kolam ikan yang besar.

    Pengging adalah nama kuna untuk suatu wilayah yang sekarang terletak di antara Solo dan Yogya (kira-kira mencakup wilayah Boyolali dan Klaten serta mungkin Salatiga). Pusatnya sekarang diperkirakan terletak di Banyudono, Boyolali. Di Desa Dukuh, Banyudono sekarang dibangun kawasan wisata berupa pemandian yang ramai dikunjungi orang untuk melakukan ritual bersih diri, karena terdapat mata air (umbul) yang dianggap suci. Di dekat tempat pemandian ini juga terdapat makam pujangga Sastra Jawa Baru yang terkemuka, Yasadipura I.

    Di hari biasa dan hari hari tertentu, umbul ini digunakan oleh orang-orang untuk “kungkum” atau berendam karena dipercaya mendatangkan kekuatan gaib. Percaya atau tidak, saya kembalikan ke keyakinan masing-masing. Dasar kolam pemandian ini terbuat dari batu alam yang indah. Kolam pemandian raja dan keluarganya ini airnya bersumber dari mata air murni (tuk/umbul) dari daerah tersebut, sehingga kondisinya sangat jernih

pemandian Umbul Pengging Banyudono Boyolali
Umbul Pengging Banyudono Boyolali

pemandian Umbul Pengging Banyudono Boyolali solo
Pemandian Umbul Pengging Banyudono Boyolali

   Cerita masyarakat setempat, pada awalnya pemandian ini merupakan tempat bersantai raja dan keluarganya. Hal ini tampak dari bangunan tempat peristirahatan yang berada di dekat kolam pemandian ini. Pada zaman dulu, pemandian ini tidak dibuka untuk masyarakat umum. Namun seiring berjalannya waktu, Pemandian Umbul Pengging kini bebas dimasuki setiap pengunjung yang ingin menikmati keindahan pemandangan taman dan kesejukan airnya. Umbul Pengging merupakan kawasan wisata yang memadukan antara wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata alam dalam satu kawasan

    Umbul Pengging ini terdapat tiga macam kolam pemandian, yaitu
Umbul Temanten, Umbul Ngabean, dan Umbul Sungsang.
Menurut cerita masyarakat, asal mula PemandianUmbul Pengging ini terdapat tiga macam kolam pemandian, yaitu Umbul Temanten, Umbul Ngabean, dan Umbul Sungsang.
Menurut cerita masyarakat, asal mula Pemandian Umbul Temanten berawal dari kunjungan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X yang melihat dua buah sumber air (umbul) yang terletak berdekatan di area Umbul Temanten ini. Setelah melihat kedua umbul tersebut, Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X kemudian berdoa kepada Tuhan agar kedua umbul tersebut dipersatukan. Setelah selesai berdoa, akhirnya permintaan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X itu dikabulkan Tuhan. Bersatunya kedua umbul itu kemudian diberi nama Umbul Temanten yang diibaratkan menyatunya dua mempelai yang rukun menjadi satu. Peristiwa itu juga sekaligus mengandung piwulang (nasehat) kepada masyarakat bahwa dalam mengarungi hidup berumah tangga, suami isteri harus bisa menjalin hubungan yang rukun.
   Nama Pengging disebut-sebut dalam legenda Rara Jonggrang tentang pembangunan komplek Candi Prambanan. Selanjutnya, dalam sejumlah babad yang menerangkan penyebaran agama Islam di selatan Jawa wilayah ini kembali disebut-sebut, dengan tokohnya Ki Ageng Pengging.
Tokoh ini dikenal sebagai pemberontak di wilayah Kesultanan Demak. Kalangan sejarah di Jawa banyak yang menganggap bahwa Pengging adalah cikal-bakal Kerajaan Pajang, kerajaan yang mengambil alih kekuasaan di Jawa setelah Kesultanan Demak runtuh.

   Semenjak berkembangnya Kesultanan Mataram dan masa-masa selanjutnya, wilayah Pengging kehilangan kepentingannya dan pusat pemerintahannya berangsur-angsur menjadi tempat untuk pelaksanaan ritual bagi keluarga penerus Mataram. Pengelolaan situs sejarah ini pada masa kolonial dilakukan oleh pihak Kasunanan Surakarta dan sekarang tanggung jawab berada di tangan Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Sumber:
http://www.solopos.com/2011/05/30/umbul-pengging-100317
http://www.colomadu.com/3/post/2013/03/pemandian-pengging.html