Air Terjun Seweru Madiun

air Terjun Seweru atau Serondo atau Kedung Malam, itulah nama lain dari Air Terjun Slampir Madiun.Selaras dengan banyaknya sebutan yang disematkan padanya, air terjun ini juga menyimpan sejuta pesona nan eksotis. Lokasinya terletak di wilayah perkebunan kopi, Dusun Seweru, Desa Kare, Kec. Kare, Kab. Madiun, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 25 km dari pusat kota Madiun, berada di lereng Gunung Wilis dengan ketinggian 400 m diatas permukaan air laut.Untuk mencapai lokasinya, perlu sedikit kerja keras.
Air Terjun Seweru Madiun
Air Terjun Seweru Madiun
Kondisi jalanan di Desa Kare banyak yang belum beraspal dan penuh dengan tanjakan curam. Mobil pribadi ataupun angkutan umum lainnya jarang terlihat melintasi daerah ini. Hanya sepeda atau sepeda motor yang bisa dengan leluasa melalui jalanan berbatu-batunya. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, anda akan disuguhi panorama indah yang tak boleh dilewatkan dari pohon-pohonan hijau yang ada di kiri dan kanan jalan. 
Air Terjun Seweru Madiun
Air Terjun Seweru Madiun
Air Terjun Seweru Madiun
Air Terjun Seweru Madiun
Memiliki banyak nama…disebut air terjun Seweru karena terletak di dusun Seweru, atau juga disebut air terjun Slampir, atau ada yang menyebut Kedung Dalem..mungkin salah mendengarkan waktu disebut Kedung Malem atau juga disebut Serondo…opo akeh rondone yo neng kono.
Terletak kurang lebih 400 m dpl dan berjarak kurang lebih 30 KM dari pusat kota (Alun2). Apabila ingin berkunjung kesini kita dapat mengambil arah Dungus terus Kare. Setelah sampai di pertigaan (perempatan) Kare, silakan belok ke kiri ke arah kebun kopi yang berdiri sejak tahun 1911.
Air Terjun Seweru Madiun
Air Terjun Seweru Madiun
Sebelum sampai ke kebun kopi..disebelah kiri jalan ada petunjuk ke arah air terjun…atau kalau kebablasan kita akan menemukan patung wanita berkuda. Dari pertigaan ini silakan melanjutkan perjalanan kira2 2 KM kita akan menemukan pintu gerbang menuju ke lokasi Air Terjun Seweru Madiun Jawa Timur
Dari pintu gerbang perjalanan dapat diteruskan dengan jalan kaki sepanjang kurang lebih 700 meter akan menemukan pertigaan menurun ke arah air terjuN. dari pertigaan ini kita akan meneruskan perjalanan melalui jalur yang berbeda, sekarang kita akan menuruni jalan tanah sepanjang kurang lebih 200 meter dan dilanjutkan menyusuri sungai sepanjang 300 meter. Air Terjun Seweru Madiun.

Pemandian Air Panas Bayanan

Pemandian Air Panas Bayanan Gejala-gejala vulkanisme seperti gempa bumi, sumber air panas, gas beracun, dan berbagai bahan mineral banyak terdapat di daerah vulkanis, seperti di Indonesia maupun di negara lain yang dilalui deretan gunung berapi (Mediterania). Kabupaten Sragen yang letaknya jauh dari jalur gunung berapi memiliki Sumber Air Panas Alam yang keluar dari dalam bumi dan terletak + 2 meter di atas sungai yang berada di sebelahnya. Sumber air panas tersebut terdapat di Dusun Bayanan.
 
Pemandian Air Panas Bayanan merupakan salah satu daerah tujuan wisata minat khusus yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen, dalam hal ini adalah untuk wisata kesehatan ( health tourism ) yang dipadukan dengan daya tarik wisata alam atau ekowisata.
Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, air panas Bayanan dianggap memiliki banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit, seperti : rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Sehingga oleh orang terdahulu sumber air panas itu dinamakan “Hyang Tirto Nirmolo”.
Ternyata kebenarannya terbukti sehingga banyak pengunjung berdatangan untuk membuktikan khasiatnya. Selain bisa menyembuhkan berbagai penyakit di atas, air panas tersebut dipercaya juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda.
 
Selain sebagai wisata kesehatan karena khasiat yang dimiliki oleh air panas ini dalam menyembuhkan berbagai penyakit, Pemandian Air Panas Bayanan juga memiliki daya tarik wisata alam (ekowisata). Suasana alam pedesaan yang masih alami dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berasal dari kota. Para wisatawan bisa melakukan kegiatan menjelajah ( tracking ) maupun berkemah (camping ) di hutan karet yang berada tidak jauh dari lokasi pemandian tersebut dan di kawasan bukit yang mengitari PAP Bayanan.
Pada saat-saat tertentu, misalnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, di objek wisata ini sering diselenggarakan kegiatan seni budaya, misalnya pentas dangdut maupun campursari.
 
Pemandian Air Panas Bayanan ini terletak tepat di sebelah tenggara ibukota Kabupaten Sragen yaitu di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Secara geografis, Pemandian Air Panas Bayanan terletak sekitar 17 km di sebelah tenggara ibukota Kabupaten Sragen. Jarak tersebut bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum. Dari pusat kota Sragen dapat ditempuh dengan Angkudes jurusan Bayanan – Sambirejo dengan rute : Sragen – Ngarum – Blimbing – Bayanan pp. 
 
Sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang tersedia di Pemandian Air Panas Bayanan cukup memadai. Fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di objek wisata ini antara lain WC umum, kamar mandi air panas, ruang ganti pakaian, jalan setapak, warung makan, tempat penginapan, toko kelontong, tempat parkir yang memadai, taman bermain anak, kolam renang, hutan wisata, ruang informasi, dan mushola.
Kondisi prasarana jalan menuju ke ODTW Pemandian Air Panas Bayanan cukup baik berupa jalan aspal selebar ± 4 m . Lokasi objek wisata ini dapat dicapai melalui enam jalur yang berbeda. 
 
Fasilitas Pengunjung :
Fasilitas yang disediakan pengelola Pemandian Air Panas Bayanan bagi para pengunjung antara lain sebagai berikut :
  Kamar Mandi Air Panas
  Tempat Parkir Kendaraan
  Taman Rekreasi dan Bermain untuk anak
  Hutan Wisata
  Warung makan
  Ruang Informasi
  Mushola
 
Eksotika Hyang Tirto Nirmolo
Obyek wisata pemandian air panas Bayanan semula merupakan bekas tempat tetirah para orang kaya Belanda semasa kolonial yang dibangun tahun 1808 oleh Tuan Praul, salah satu saudagar Belanda terkemuka saat itu. Setelah berada di bawah pengelolaan pemerintah RI, pada tahun 1978, pemandian sumber air panas Bayanan direnovasi. Setahun kemudian sumber air panas Bayanan diresmikan sebagai obyek wisata dan di bawah pengelolaan Pemkab Sragen.
Namun mitos yang dipercaya penduduk desa di sekitar sumber air panas itu menyebutkan bahwa sumber air panas tersebut dijaga oleh makhluk halus berkekuatan magis. Makhluk itu bernama Hyang Tirto Nirmolo dan suka menolong menyembuhkan orang sakit.
 
Penduduk setempat merasakan bahwa gatal-gatal (bubul-jawa), capek setelah bekerja berat dapat segera sembuh dan segar kembali usai mandi dengan air Bayanan. Oleh sebab itu, sebuah rumah kecil dibangun untuk lokasi upacara adat. Di bangunan yang sekarang dianggap keramat tersebut rutin diadakan upacara merayakan panen. Tradisi turun temurun itu biasanya berlangsung pada hari Jumat Legi dalam penanggalan Jawa.
Melalui penyelidikan ilmiah diketahui bahwa panasnya air dan zat yang terkandung di dalamnya diduga berasal dari sentuhan magma (panas bumi) yang menyentuh sumber air tanah yang sangat dalam dan sampai terasa di permukaan sebagai sumber air panas. Panasnya air tepat pada sumbernya + 44 0 C, dan setelah sampai permukaan di bak kamar mandi menjadi + 36 0 C, sesuai dengan suhu badan manusia, sehingga akan terasa enak dan nyaman untuk mandi. Penyelidikan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta menunjukkan adanya banyak unsur/senyawa kimia yang terkandung dalam Sumber Air Panas Bayanan antara lain belerang (Sulfur).

Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur

Goa Gong terletak di desa Bomo, kecamatan Punung, kabupaten Pacitan, sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Anda bisa menuju kota ini dari Yogyakarta melalui Wonosari Gunungkidul, Solo, maupun Ponorogo Jawa Timur. Cara termudah adalah menggunakan kendaraan dari kota Solo karena jalannya relatif halus meski harus melalui jalan yang berliku naik turun khas pegunungan. Jalur ini bisa ditempuh kira-kira 3 jam dengan mobil. Goa ini terletak kira-kira 12 km dari Goa Tabuhan, tujuan wisata Pacitan lain yang tak kalah menarik.

Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.
Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Berbicara mengenai sejarah Gua Gong ini, dulunya penduduk desa setempat sedang mengalami kekeringan, akhirnya dua orang kakek yang bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo berinisiatif untuk mencari sumber air, dan sampailah mereka menemukan Gua Gong ini.
Kedua kakek tersebut berjalan menelusuri gua dengan obor yang terbuat dari daun kelapa, kemudian akhirnya menemukan sumber air setelah menghabiskan 7 ikat obor, gua ini lebih tepatnya ditemukan pada tahun 1930. Yang berbau 'mistis' dari gua ini adalah bunyi gong yang bisa dihasilkan dengan menabuh sebuah batu yang berada di salah satu ruang di gua ini, dan karena itu juga Gua ini dinamakan sebagai Gua Gong, dan hal tersebut juga membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjungi Wisata Goa Gong Pacitan ini.
Yang lebih menarik lagi, Gua Gong ini adalah terbaginya beberapa ruangan yang memiliki nama sendiri, ada juga ruangan ruangan pemandian (sendang) yang berisi air jenrnih dan sejuk dan dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, kemudian ada juga ruang gua yang berisi batu kristal dan marmer yang nyaris mendekati sempurna. Nah, ada juga ruangan yang paling luas diantara ruangan lainnya yang sudah pernah dijadikan sebagai tempat konser empat negara (Swiss, Indonesia, Australia, Prancis) 

Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.
Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.
Pacitan sendiri terkenal sebagai kota seribu goa karena banyaknya goa di daerah ini. Hal ini tak mengherankan karena kota ini dilintasi pegunungan kapur yang membentang mulai daerah Kebumen di Jawa Tengah, berlanjut hingga kabupaten Gunung Kidul, terus ke timur hingga Pacitan, lalu Ponorogo, Trenggalek, Malang, hingga berakhir di Jember. Ciri khas pegunungan kapur adalah adanya goa-goa bawah tanah yang terbentuk dari aliran air yang melarutkan batuan di sekelilingnya, selain permukaan yang gersang dan hanya bisa ditumbuhi pohon tertentu seperti jati.
Goa ini dinamakan goa gong karena konon suara seperti gong kerap terdengar dari dalam goa. Gong sendiri merupakan instrumen gamelan jawa yang dipukul dan berfungsi sebagai nada pemungkas. Setelah sampai di gerbang tempat pintu masuk kawasan wisata, Anda masih harus berjalan 100m sebelum mencapai pintu masuk goa. Begitu memasuki goa, Anda akan langsung takjub dengan indahnya stalaktit dan stalakmit di dalamnya. Anda tak perlu khawatir dengan gelap dan licinnya goa karena dalam goa ini sudah dibangun tempat berjalan yang dilengkapi tangga, pagar pengaman, dan lampu. Namun tentu Anda tetap harus berhati-hati dan bersikap sopan dalam goa ini. Pemandangan dalam goa akan menghipnotis pikiran Anda karena indahnya lekukan-lekukan batuan dalam goa laksana mahakarya ukiran bernilai seni tinggi. Cahaya berwarna-warni dari lampu menambah pesona interior goa ini. Tak heran jika goa ini dianggap sebagai goa terindah di wilayah Asia Tenggara.
 Hal unik lainnya dari goa ini adalah adanya bagian-bagian goa yang diberi nama. Stalaktit dan stalakmit diberi nama Selo Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin. Sementara sumber air diberi nama Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto. Menurut penduduk setempat, sumber air ini dipercaya memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit.
Selain itu, goa ini memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah Sendang Bidadari yang berupa sumber air kecil dan dingin. Disebelahnya adalah Ruang Bidadari yang konon sering terlihat bayangan wanita cantik. Di ruang ketiga dan keempat terdapat batu kristal dan marmer yang sangat indah. Ruang kelima adalah ruang terbesar. Disini pernah diadakan konser musik empat negara untuk mempromosikan goa ini ke dunia internasional. Ruang keenam adalah ruang pertapaan. Ruang ketujuh atau yang terakhir adalah Ruang Batu Gong. Disinilah terdapat batuan yang bila dipukul mengeluarkan suara seperti suara gong. Goa Gong, Pacitan, Jawa timur.

keajaiban dunia Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[1] Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[2] Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[3] Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.[4] Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan

keajaiban dunia Candi Borobudur
keajaiban dunia Candi Borobudur

keajaiban dunia Candi Borobudur
keajaiban dunia Candi Borobudur

keajaiban dunia Candi Borobudur
keajaiban dunia Candi Borobudur
Fakta Mengagumkan tentang Candi Borobudur

  1. Candi Borobudur dibangun antara abad ke-8 dan ke-9, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa.
  2. Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m2 dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. UNESCO mengakuinya sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
  3. Candi Borobudur memiliki 2672 panel relief yang bila disusun berjajar akan mencapai panjang 6 kilometer! UNESCO memujinya sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan paling lengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.
  4. Candi Borobudur dibangun dari 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur candi.
  5. Candi Borobudur memiliki 100 talang air berbentuk makara (patung ikan berkepala gajah) sebagai saluran air sekaligus untuk menambah keindahan candi. Dahulu, air hujan yang mengalir melalui makara akan terlihat seperti air mancur.
  6. Candi Borobudur adalah puzzle raksasa yang tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang dipahat sedemikian sehingga saling mengunci (interlock).
  7. Berhubung saat itu sistem metrik belum dikenal maka satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
  8. Candi Borobudur dibangun selama 75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma, tentu saja tanpa bantuan komputer :)
  9. Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarahan umat Buddha dari China, India, Tibet, dan Kamboja.
Candi Borobudur berada di Jawa Tengah tepatnya di Magelang, lebih kurang 43 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur ini telah ada pada abad ke-9 yang mempunyai ukuran 123 m x 123. Candi Borobudur ini dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana yang pada saat itu di perintah oleh Wangsa Syailendra. Arsitek yang sangat mengambil alih dalam pembuatan candi ini menurut kisahnya yaitu Gunadharma. Sedangkan Arti  nama Borobudur itu adalah “biara di perbukitan” yang diambil dari bahasa Sansekerta, yakni “bara” (biara atau candi” dan “berduhur” (tempat yang tinggi atau perbukitan).Tempat Wisata terindah keajaiban dunia Candi Borobudur

Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul

Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul, Untuk menuju Pantai Pok Tunggal yang terletak di Gunungkidul memerlukan kurang lebih 2.5 jam dari Yogyakarta. Total jarak yang harus ditempuh sekitar 60 km lebih. Namun, kali ini kami tidak melalui jalur utama Yogyakarta-Wonosari melainkan melalui jalur alternatif yaitu rute jl. Pleret – Dlingo yang nanti bermuara di Siyono Wonosari. Alasannya karena jalur utama Yogyakarta-Wonosari sudah terlalu ramai dilalui berbagai kendaraan, apalagi ketika musim liburan.
Setelah beristirahat sejenak di Siyono Wonosari, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Pok Tunggal. Satu jam perjalanan dari Wonosari tidaklah terasa karena sepanjang jalan tersaji pemandangan bukit-bukit yang indah. Kondisi jalan dari Yogyakarta menuju Tepus sangatlah baik, namun begitu memasuki wilayah wisata pantai Pok Tunggal kondisi jalan mulai berbatu dan sempit sehingga setiap kendaraan harus mengurangi kecepatan dan hati-hati.

Wisata Pantai Pok Tunggal ini masih dikelola oleh masyarakat sekitar sehingga segala fasilitasnya pun masih terbatas. Retribusi untuk memasuki wisata pantai ini pun belum ada harga tetapnya dan masih mengandalkan dari pengunjung yang membayar seikhlasnya.
Pohon Duras dan hamparan pasir putih menyambut para pengunjung yang hendak menikmati keindahan pantai ini. Kami yang penasaran dengan keberadaan pohon Duras sebagai icon pantai ini sempat mencari-cari, karena keberadaan pohon ini mulai terusik dengan berbagai papan penunjuk jalan.
Hamparan bukit pasir putih dan birunya laut di bawah teriknya matahari tersaji di depan mata. Sungguh pemandangan yang sangat eksotik. Pantai Pok Tunggal ini relatif belum begitu ramai dikunjungi. Mungkin karena keberadaannya dapat dikatakan masih baru dan medan yang tidak mudah. Namun, di sepanjang pesisir pantai dapat dilihat berbagai kendaraan pengunjung yang terparkir. Menandakan bahwa pantai ini sudah mulai dikenal masyarakat, baik yang berasal dari Yogyakarta maupun dari berbagai kota lainnya.
Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul
Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul
Di sebelah timur terdapat sebuah bukit yang bernama Bukit Panjung Indah. Rute untuk sampai sana tidaklah mudah. Kita harus menapaki jalanan yang terjal dan menanjak. Jalanan terbuat dari bebatuan yang dibuat seperti anak tangga. Lalu terdapat tebing batuan kapur yang eksotik, di mana banyak para pengunjung yang menyempatkan untuk berfoto di tempat tersebut, termasuk kami. Meskipun masih setengah perjalanan menuju puncak bukit, namun hamparan laut di Pantai Pok Tunggal sudah terlihat sangat luas dan indah.
Perjalanan dilanjutkan dengan menyeberangi sebuah jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Untuk melewatinya diperlukan keberanian yang cukup, karena dipandang sekilas, jembatan tersebut sepertinya tidak cukup kuat untuk menopang setiap orang yang melewatinya. Namun, meskipun dengan rekontruksi seadanya, jembatan itu ternyata kuat menahan beban diatasnya. Untuk melewati jembatan ini kita harus bergantian, satu per satu melewatinya, dikarenakan tidak cukup lebar jarak antara tebing dengan batas jembatan tersebut. Mungkin karena wisata pantai Pok Tunggal ini masih dikelola masyarakat sekitar, sehingga keadaan jembatan pun masih seadanya. Semoga ke depannya pemerintah dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mengelola wisata pantai Pok Tunggal ini, agar dapat dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, aman dan nyaman. Terutama jembatan penghubung untuk sampai ke puncak Bukit Panjung Indah ini.
Sesampainya di atas bukit Panjung Indah kita akan dimanjakan dengan pemandangan hijau bukit ini dan luas serta birunya laut selatan. Saya mendapati beberapa anak muda yang mendirikan tenda perkemahan dan mereka tengah memasak di dapur darurat, di antara pohon bakau. Di sana pun kita akan mendapati penjaga lengkap dengan sebuah kotak yang bertuliskan ‘seikhlasnya’. Artinya kita dapat memasukan sejumlah uang ke kotak tersebut sebelum menikmati sejuk dan nyamannya bukit Panjung Indah. Di atas bukit terdapat beberapa gazebo yang dibangun oleh masyarkat sekitar.
Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul
Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul
Dari gazebo kita dapat menikmati pemandangan pantai Pok Tunggal dengan lebih leluasa. Terpaan angin di atas bukit membuat kami betah berlama-lama melahap pemandangan pantai Pok Tunggal yang luas dan indah. Selain bukit Panjung Indah, di sebelah barat pantai ini pun terdapat bukit lain yang sepertinya juga tidak kalah indah. Berhubung waktu kami terbatas, maka kami akan menjelajahi bukit itu di waktu lain. Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul.

Pantai Tanjung Lesung Banten indah

Pantai Tanjung Lesung merupakan lokasi wisata pantai yang terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Indonesia. Posisinya berada           di sebelah barat Kabupaten Pandeglang dan memiliki luas 150 hektar.

Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung resmi di buka pada pertengahan Januari 1998 dan dapat di capai dengan dua rute dari Jakarta. Pertama, mengambil rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar melalui pintu gerbang tol Serang Timur. Setelah melewati Kota Serang, perjalanan dilanjutkan ke arah Kota Pandeglang dan Labuan, dan berakhir di Pantai Tanjung Lesung.

Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung Banten
Pesona alam Tanjung Lesung sangat indah, pasir putihnya terasa lembut disertai hembusan angin sepoi-sepoi, membuat daerah Tanjung Lesung terasa begitu spesial ketika dikunjungi bersama keluarga. Hamparan pasir pantai yang luasnya mencapai 15 kilometer, memberi cukup ruang kepada wisatawan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti membuat patung dari pasir, berjemur, bermain olahraga (sepak bola pantai dan voli pantai), dan sebagainya.


Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung Banten
Pantai Tanjung Lesung Banten
Posisi pantai yang tidak menghadap langsung ke laut lepas membuat hembusan angin dan deburan                  gelombang di daerah ini tidak terlalu besar. Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti                berenang, bermain jetski, dan Snorkling . Memancing merupakan salah satu kegiatan menarik lainnya,  karena daerah ini merupakan rumah bagi banyak ikan. Pantai Tanjung Lesung Banten.


Grojogan Sewu Karanganyar air terjun

Panorama Danau Maninjau, Sumatera Barat
Grojogan Sewu Karanganyar air terjun
Grojogan Sewu Karanganyar


Wisata Grojogan Sewu (atau Air Terjun Seribu) adalah wisata alam air terjun, terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan air laut, Grojogan Sewu memiliki hawa sejuk karena berada di sebuah hutan yang masih asri dan alami di tambah dengan banyaknya pepohonan akan membuat suasana rindang dan lebih sejuk.
Grojogan Sewu
Grojokan Sewu Karanganyar
Berwisata di Grojogan Sewu tidak sepenuhnya menikmati keindahan air terjun dengan hawa dinginnya, namun kamu juga bisa belanja sayur ataupun buah-buahan ciri khas pegunungan yang barangkali bisa menambah alternatif wisata kamu. Di sekitar pintu masuk tempat ini juga di sediakan kuda sewaan yang bisa kamu gunakan untuk berkeliling, hanya dengan biaya Rp. 15.000 untuk sekali putaran.
Pintu masuk pertama terletak di atas, kamu harus menuruni anak tangga yang jumlahnya ratusan dan tersusun rapi,di sediakan pula gazebo di beberapa titik,untuk beristirahat sejenak sambil melihat monyet ekor panjang yang hidup dengan bebas di kawasan ini, kamu juga bisa melihat tanaman hias yang di jual di sisi jalan. Sedangkan pintu masuk kedua berada di lereng bawah.
Grojogan Sewu Karanganyar
 Grojogan Sewu memang berarti Air Terjun Seribu namun bukan berarti di kawasan ini terdapat seribu air terjun, tetapi ada beberapa titik air terjun yang bisa kamu nikmati. Air terjun tertingi sekitar 80 meter, ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi dengan pancurannya yang meluas dan membentuk cabang-cabang.
Setelah puas menikmati dinginnya air terjun utama, kamu bisa berkeliling hutan dan menikmati sejuknya udara di sana. Dengan luas sekitar 20 Ha, kawasan ini menyediakan fasilitas kolam renang bagi orang dewasa maupun anak-anak, ada pula warung yang menjual makanan dengan harga terjangkau dan yang khas dari kawasan ini adalah sate kelincinya.
Untuk dapat menuju ke Air terjun Seribu, sangatlah mudah meski jalan yang di lalui curam, banyak kelokan tajam serta samping kanan dan kiri masih banyak terdapat jurang. Dari terminal Tawangmangu di lanjutkan dengan naik angkot sekitar 800 meter, sedangkan jarak antara pintu masuk dengan jalan raya utama hanya sekitar 200 meter.
Harga tiket masuk sebesar Rp 6000, dan ada dua loket pintu masuk untuk menuju Air Terjun Seribu. Grojogan Sewu Karanganyar.

Ketep Pass Magelang Jawa Tengah

Ketep Pass Magelang Jawa Tengah dapat dicapai dengan mudah melalui akses jalan beraspal yang sangat mulus. Apabila Anda dating dari arah Yogyakarta melalui Jalan Magelang-Jogja Km.30, setelah melewati depan pabrik kertas PN Blabak, ambil arah kanan setelah terlebih dahulu berbalik arah di sekitar Pasar Blabak. Jarak antara Blabak ke Ketep Pass sekitar 16 km. sepanjang jalur ini kita akan disuguhi pemandangan persawahan dan nuansa kehidupan padukuhan yang masih sangat asri dan membawa kesan kesejukan dan ketentraman hidup.
Setelah menjalani beberapa tanjakan curam selepas pertigaan Tlatar, pengunjung akan sampai di gerbang Obyek Wisata Ketep Pass yang terletak tepat di sisi kanan jalan. Untuk memasuki area Ketep Pass pengunjung hanya dikenakan tiket masuk seharga Rp. 7.000,- dengan parker kendaraan roda dua sebesar Rp. 2.000,-. Apa saja yang dapat dinikmati pengunjung di Ketep Pass?
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah



Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah


Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah


Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah


Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah
Ketep Pass menyajikan menu utama panorama keindahan puncak gunung Merapi yang berdampingan mesra dengan puncak gunung Merbabu. Dalam suasana cuaca yang cerah, puncak Merapi akan terlihat dengan sangat jelas dengan berbagai alur aliran sungai, maupun beberapa puncak kawah yang tersusun dari bebatuan hasil aktivitas vulkanologi Merapi. Lebih eksotik lagi jika puncak Merapi dilihat pada waktu malam hari yang cerah. Pengunjung dapat mengamati dengan lebih jelas dan indah pijaran aliran lahar yang merambat turun dari puncak kawah mengikuti jalur-jalur yang telah terbentuk secara alamiah.
Pada pelataran Panca Arga yang berada di atas semua fasilitas, pengunjung dapat menikmati kemegahan lima puncak gunung sekaligus. Di sisi tenggara sudah pasti ada puncak Merapi. Pada arah timur laut Nampak aggun puncak Merbabu yang tambun dan didampingi puncak Andong serta Telomoyo di sebelah utaranya. Nun jauh di sisi barat laut, nampang berdiri puncak Sumbing yang menantang dengan latar puncak Sindoronya. Adapun di seblah barat, sedikit rendah akan Nampak deretan pegunungan Menoreh yang menjadi batas wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
Ketep Pass juga dilengkapi dengan beberapa gardu pandang dan gasibo. Di gardu pandang tersebut pengunjung dapat menyewa teropong dengan tarif Rp. 5.000,- untuk waktu sepuasnya. Dengan bantuan teropong tersebut, pengunjung dapat mengamati secara lebih detail dan jelas seluk-beluk gunung Merapi.
Selaian pengamatan langsung secara visual terhadap puncak Merapi, pengunjung dapat menggali pengetahuan Merapi melalui film diorama yang diputar di Merapi Volcano Theater setiap satu jam. Film diorama tersebut menggambarkan aktivitas geologis maupun vulkanologis Merapi, lengkap dengan risiko bahaya dan manfaat gunung Merapi. Selain itu, melalui film tersebut, pengunjung juga dapat mengetahu peristiwa beberapa letusan erupsi Merapi yang banyak menimbulkan korban harta dan benda sebagaimana terjadi pada erupsi Merapi yang terakhir tahun 2010.
Selain melalui film diorama, pengetahuan tentang Merapi juga dapat digali melalui Museum Geologi Merapi yang terletak tepat di bawah pelataran Panca Arga. Menuruni tangga, dilanjutkan dengan menapaki jalan melingkar, pengunjung akan disuguhi miniature gunung Merapi sebagai sebuah peta bentang alam yang lengkap dengan profil alur sungai-sungai yang mengalir dari puncak, hingga beberapa titik pos pengamatan gunung Merapi yang terletak di Babadan, Ngepos, Plawangan, hingga Ndeles.
Selepas itu, di sisi kiri dan kanan lorong, pengunjung dapat mengamati gambar maupun keterangan mengenai asal muasal gejala alam yang menimbulkan terbentuknya sebuah gunung berapi. Selanjutnya akan nampak latar pemandangan puncak Garuda yang merupakan titik tertinggi dari gunung Merapi (2968 m d.p.l). Di sini banyak sekali pengunjung yang berfoto ria dengan latar puncak Garuda, seolah mereka benar-benar mendaki Merapi hingga tuntas di puncak Garuda.
Koleksi Museum Geologi Merapi lebih lengkap lagi dengan pemajangan beberapa foto mengenai keindahan Merapi, hingga sisi malapetaka yang pernah ditimbulkannya. Beberapa foto tersebut menggambarkan upaya penanggulangan bencana Merapi yang dilakukan pada 1954 yang menampilkan tokoh mulai Presiden Soekarno, Hatta, dan Sri Sultan HB IX. Nampak pula di salah satu sudut, sebuah foto yang menampilkan sosok Mbah Marto Kakung-Putri, selaku petugas pengamat gunung Merapi yang pertama. Adapun koleksi foto-foto terbaru menggambarkan peristiwa kedahsyatan erupsi Merapi pada 2010 yang lalu.Wisata Ketep Pas Magelang Jawa Tengah

Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah

Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah


             Wisata air terjun kedung kayang Magelang, Terletak di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. peta dan Koordinat GPS: 7° 30' 0.78" S  110° 23' 38.45" E   

   Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang, Berjarak kurang lebih 19 km dari Blabak di jalur Blabak-Boyolali.  Wisata Grojogan Kedung Kayang ini searah dengan wisata Ketep di Sawangan.  Jadi sebelum naik ke Ketep ada jalan ke kanan yang menuju ke Selo - Boyolali, sekitar 5 -6 km dengan jalan yang berliku. 

Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah

Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah
Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah

Akses ke objek wisata ini relatif mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum dengan kondisi jalan beraspal yang relatif baik.  Pintu masuk ke lokasi ini dapat dari kota Muntilan, Salatiga atau Boyolali.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum ada dua jalur yang dapat digunakan untuk tiba disana.  Untuk jalur pertama, jika naik bus AKAP dapat turun di sebelah timur komplek Pabrik Kertas Blabag Magelang dan lalu naik angkudes jurusan Tlatar Sawangan. Setelah sampai di Tlatar  berganti angkudes jurusan Jrakah.  Sedangkan untuk rute kedua, dari bus AKAP dapat turun di terminal Muntilan kemudian berganti angkudes jurusan Pasar Talun. Setelah sampai di Pasar Talun, berganti angkudes jurusan Jrakah.  Estimasi biaya jika berangkat dari Jogjakarta dengan bis AKAP turun di pabrik kertas Blabag Rp.7.000,-, angkudes Blabag-Tlatar Rp3.000,-, Tlatar – Jrakah turun di Wonolelo Rp.4.000,-.
 Setibanya di area obyek wisata ini akan ditemui pintu gerbang sederhana yang terletak pada jalan yang membelok, dimana di dekatnya terdapat jalan kecil menuju bumi perkemahan.  Kurang lebih 100 m selanjutnya akan di temui area parkir kendaraan.  Untuk menuju lokasi grojogan ini masih harus berjalan sekitar 15 menitan atau sekitar 200 m jaraknya. Dari tempat parkir ini sekitar 100 m  akan ditemui jalan percabangan 2, yang lurus dan ke kiri.  Untuk yang berbelok kekiri

sedangkan yan yang lurus sejauh kurang lebih 1 km dengan cara memutar melewati persawahan dan aliran sungai.
Sesampainya di lokasi, dari tempat parkir masih harus jalan sekitar 15 menit  atau sekitar 200 m untuk benar-benar sampai di air terjunnya.  Ada dua jalur untuk menuju grojogan ini.  Yang pertama, jalan lurus langsung sehingga bisa melihat pemandangan grojogan dari atas dan bawah. Atau yang kedua, jalan ke arah kiri yang hanya bisa melihat pemandangan grojongan dari atas.  Kondisi ke dua jalur ini berliku dan sudah dibuatkan undakan, walau sebagian kecil belum ada pagar pengaman. Wisata Air Terjun Kedung Kayang Magelang Jawa Tengah

Wisata Kopeng Jawa Tengah Pemandangan

Wisata Kopeng suatu daerah yang berada di ketinggian 1.450 meter diatas permukaan laut, mempunyai pemandangan yang elok serta hawa yang dingin dan sejuk. Keberadaannya diapit oleh beberapa gunung yakni gunung Telomoyo, gunung Andong, dan Gunung Merbabu.
Selain pemandangan khas pegunungan dengan pepohonannya kawasan kopeng juga menyajikan nuansa alam pedesaan yang terpadu dengan hamparan tanaman bunga serta sayur-sayuran.
Wisata Kopeng Jawa Tengah
Kawasan wisata ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga, dengan beberapa destinasi wisata yang cukup menarik diantaranya adanya Air Terjun Umbulsongo yang merupakan air terjun dengan sembilan mata air yang terdiri dari mata air yang berasal dari daerah Tekelan, Contre, Tayengan, Selodhuwur, dan Kopeng serta sekitar Peng Jero dan Kali Sati.
Wisata Kopeng Jawa Tengah
Wisata Kopeng Jawa Tengah
 Di kawasan ini juga bisa berbelanja berbagai macam sayuran yang masih fresh yang merupakan hasil pertanian dan perkebunan warga di sekitar kawasan ini. Beberapa aneka tanaman juga ada di area ini. Taman wisata kopeng ini merupakan sebuah kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu yang dikelola oleh Perhutani (Griya Wana Lestari) sering juga sebagai wisata pendakian, Bumi perkemahan, dan kolam renang serta outbond
Kawasan wisata kopeng berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, atau berada di 54 km dari kota semarang atau 14 km dari kota Salatiga Jawa Tengah. Dari Lokasi wisata Kopeng ini tidak terlalu jauh juga terdapat destinasi wisata yang tak kalah menariknya dengan nuansa alam yang berupa wisata air yakni Rawa Pening.
magelang
Wisata Kopeng Jawa Tengah
Wana wisata Kopeng memiliki beberapa lokasi ideal yang bisa digunakan sebagai rekreasi keluarga, perkemahan, outbond dan acara rapat serta seminar pada institusi. Untuk menuju Kopeng dari Semarang, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat ke arah Kopeng. Kondisi jalannya beraspal mulus, hati-hati jangan mengendarai terlalu cepat, karena luas jalannya hanya cukup untuk dua mobil.
pemandangan kopeng
Wisata Kopeng Jawa Tengah
Di Kopeng terdapat banyak villa-villa yang dilengkapi fasilitas TV dan air Panas, ruang pertemuan, ruang makan, bahkan dapur. Sehingga Anda dapat memasak sendiri apabila diinginkan. Serasa seperti di rumah sendiri disertai halaman parkir yang cukup luas. Anda dapat leluasa menikmati hari-hari libur dan rekreasi. Bagi Anda yang suka pada pendakian gunung, Anda bisa mengunjungi Wana Wisata Kopeng. Dan melihat gunung Merbabu dengan diterawangi oleh sinar matahari sore hari. jadinya puncak gunung seperti berkilauan. Belum lagi udaranya yang segar. Wisata Kopeng Jawa Tengah